THE STORY OF TEARS
Malam ini, ketika aku membuka kedua mataku.Akuter
sadar.Bangkit dan duduk bersandarkan dinding yang dingin.Menatap lurus langit malam
yang kosong.Gelap gulitatanpabulan dan bintang. Hening sejenak, sebelum gerimis
datang.Gerimis yang mulanya hanya berupa bisikan air langit, kini berubah menjadi
hujan. Menjadi teriakan dan membahana, menggetarkan gendangt elingaku.
Teringatlagi kata-kata itu.Kata-kata
yang selalumenyayatbatinku.Kata-kata yang terlontardarimulut orang-orang di
sekitarku.Akutidak tau, merekasadaratautidak.Tapikurasa,
merekatakberpikirsebelummengatakannyapadaku.Mungkinmerekamenganggapiniremeh,
hanyasekedargurauanbelaka.Namun, bagikutidak. Kata-kata yang
merekaanggapgurauanitusamahalnyadengan boomerang yang menghantamjantungku. Dan
tiba-tibasetetes air beningjatuhmembasahibukitpipiku.
Akumenangisdiiringiderasnyahujan.Akuinicengeng,
tapimerekamalahmembuatkusepertiinidanmenangis.
Akulelahmendengar kata-kata
itu.Akumarahmendengarnya, danakusedih.Tapimengapatakada yang
mengerti?Mengapatakada yang mendengarkan?Gudang air mataini.Ketikaakubicara,
merekasamasekalitakmendengarkanaku. Jadi, hanyaini yang
bisaakulakukan.Menangisdanberteriakdalamhati.Meratap di
tengahmalambersamahujan.Ketikamuluttakdapatberbicara, maka air mata yang
akanbercerita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar