To Father:
Ayah, kau tahu mengapa aku tak begitu menyukaimu? Kau tak
tahu. Aku yakin kau tak tahu itu. Aku menulis ini, untukmu ayah.
Kau tahu, aku tak menyukai kata-katamu. Aku tak menyukai
perintahmu. Karena apa? Kata-katamu bukanlah kata-kata yang ingin aku dengar. Kata-kata
yang terlontar dari mulutmu lebih mirip “bentakan”. Itulah yang membuatku
membantah terhadap kata-katamu.
Ayah, kenapa kau tak seperti kebanyakan ayah yang lainnya? Kenapa
kau selalu merasa lebih benar. Kenapa ayah?! Ku mohon, jadilah ayah yang lebih
baik. Jangan seperti ini. Ku mohon, jadilah ayah yang bijaksana. Agar aku juga
bisa menjadi anak yang berbakti.
sendu
BalasHapus